Arsitektur
Arsitektur itu sendiri terdiri
dari dua jenis, yaitu dari sisi client dan sisi server. Istilah arsitektur
mengacu pada desain sebuah aplikasi, atau dimana komponen yang membentuk suatu
sistem ditempatkan dan bagaimana mereka berkomunikasi. Jadi secara sederhana
arsitektur telematika yaitu sebuah struktur desain yang secara logic dapat
meningkatkan hubungan jaringan komunikasi dengan teknologi informasi.
Arsitektur Telematika dari Sisi Client
Arsitektur Client
merujuk pada pelaksanaan atau penyimpanan data pada browser (atau klien) sisi
koneksi HTTP. JavaScript adalah sebuah contoh dari sisi klien eksekusi, dan
cookie adalah contoh dari sisi klien penyimpanan. Beberapa karakteristik
client, yaitu :
·
Selalu memulai permintaan ke server.
·
Menunggu balasan dari server.
·
Menerima balasan dari server.
·
Terhubung ke beberapa server pada waktu
tertentu.
·
Berinteraksi langsung dengan pengguna akhir,
dengan menggunakan GUI.
Arsitektur Telematika dari Sisi Server
Sebuah eksekusi sisi server yaitu server web khusus eksekusi
yang melampaui standar metode HTTP itu harus mendukung. Sebagai contoh,
penggunaan CGI script sisi server khusus tag tertanam di halaman HTML, tag ini
memicu tindakan terjadi atau program untuk mengeksekusi.Beberapa karakteristik
server, yaitu :
·
Selalu menunggu permintaan dari salah satu
klien.
·
Melayani permintaan client, lalu menjawab dengan
data yang diminta oleh client.
·
Sebuah server dapat berkomunikasi dengan server
lain untuk melayani permintaan client.
Beberapa jenis server, yaitu : web server, FTP server,
database server, E-mail server, file server, print server.
Tiga elemen utama
sebuah arsitektur, masing-masing sering dianggap sebagai arsitektur, adalah:
1.
Arsitektur sistem pemrosesan, menentukan standar teknis untuk hardware,
lingkungan sistem operasi, dan software aplikasi, yang diperlukan untuk
menangani persyaratan pemrosesan informasi perusahaan dalam spektrum yang
lengkap. Standar merupakan format, prosedur, dan antar muka, yang menjamin
bahwa perlengkapan dan software dari sekumpulan penyalur akan bekerja sama.
2.
Arsitektur telekomunikasi dan jaringan, menentukan kaitan di antara fasilitas
komunikasi perusahaan, yang melaluinya informasi bergerak dalam organisasi dan
ke peserta dari organisasi lain, dan hal ini juga tergantung dari standar yang
berlaku.
3.
Arsitektur data, sejauh ini merupakan yang paling rumit diantara ketiga
arsitektur di atas, dan termasuk yang relatif sulit dalam implementasinya,
menentukan organisasi data untuk tujuan referensi silang dan penyesuaian ulang,
serta untuk penciptaan sumber informasi yang dapat diakses oleh aplikasi bisnis
dalam lingkup luas.
Dengan kemajuan teknologi telekomunikasi dan teknologi informasi
atau lebih dikenal dikenal dengan istilah Telematika atau dalam istilah
asingnya ICT (Information and Communication Technology) menawarkan sesuatu yang
pada awal perkembangan komputer sangatlah mahal yaitu mini komputer,
workstation dan personal komputer yang memiliki kemampuan setara mainframe
dengan harga yang jauh lebih murah.
Hal itu mendorong munculnya paradigma baru dalam pemrosesan data yaitu
apa yang disebut Distributed Processing dimana sejumlah komputer mini komputer,
workstation atau personal komputer menangani semua proses yang didistribusikan
secara phisik melalui jalur jaringan komunikasi.
Salah satu bentuk dari distributed processing adalah arsitektur
client-server. MenurutWikipedia, klien-server
atau client-server merupakan sebuah paradigma dalam teknologi
informasi yang merujuk kepada cara untuk mendistribusikan aplikasi ke dalam dua
pihak: pihak klien dan pihak server. Dalam model klien/server, sebuah aplikasi
dibagi menjadi dua bagian yang terpisah, tapi masih merupakan sebuah kesatuan
yakni komponen klien dan komponen server.
Komponen client juga sering disebut sebagai front-end,
sementara komponen server disebut sebagai back-end.
Komponenclient dari aplikasi tersebut dijalankan dalam sebuah workstation
dan menerima masukan data dari pengguna. Komponen client tersebut
akan menyiapkan data yang dimasukkan oleh pengguna dengan menggunakan teknologi
pemrosesan tertentu dan mengirimkannya kepada komponen server yang
dijalankan di atas mesin server, umumnya dalam
bentuk request terhadap beberapa layanan yang dimiliki
oleh server. Komponen server akan menerima request dari clinet,
dan langsung memprosesnya dan mengembalikan hasil pemrosesan tersebut
kepadaclient. Client pun menerima informasi hasil pemrosesan data
yang dilakukan server dan menampilkannya kepada pengguna, dengan
menggunakan aplikasi yang berinteraksi dengan pengguna
Kolaborasi Client – Server
1. Standalone (one-tier)
Pada arsitektur ini
semua pemrosesan dilakukan pada mainframe. Kode aplikasi, data dan semua
komponen sistem ditempatkan dan dijalankan pada host. Seperti terlihat pada
gambar 1.1.
Walaupun komputer
client dipakai untuk mengakses mainframe, tidak ada pemrosesan yang terjadi
pada mesin ini, dan karena mereka “dump-client” atau “dump-terminal”. Tipe
model ini, dimana semua pemrosesan terjadi secara terpusat, dikenal sebagai
berbasis-host. Sekilas dapat dilihat kesalahan pada model ini. Ada dua masalah
pada komputasi berbasis host: Pertama, semua pemrosesan terjadi pada sebuah
mesin tunggal, sehingga semakin banyak user yang mengakses host, semakin
kewalahan jadinya. Jika sebuah perusahaan memiliki beberapa kantor pusat, user
yang dapat mengakses mainframe adalah yang berlokasi pada tempat itu,
membiarkan kantor lain tanpa akses ke aplikasi yang ada.
Pada saat itu
jaringan sudah ada namun masih dalam tahap bayi, dan umumnya digunakan untuk
menghubungkan terminal dump dan mainframe. Internet baru saja dikembangkan oleh
pemerintah US dan pada saat itu dikenal sebagai ARPANET. Namun keterbatasan
yang dikenakan pada user mainframe dan jaringan telah mulai dihapus.
2. Client/Server (two-tier)
Dalam model client/server, pemrosesan pada sebuah aplikasi
terjadi pada client dan server. Client/server adalah tipikal sebuah aplikasi
two-tier dengan banyak client dan sebuah server yang dihubungkan melalui sebuah
jaringan, seperti terlihat dalam gambar 1.2
Aplikasi ditempatkan pada komputer
client dan mesin database dijalankan pada server jarak-jauh. Aplikasi client
mengeluarkan permintaan ke database yang mengirimkan kembali data ke
client-nya.
Dalam client/server, client-client yang cerdas bertanggung
jawab untuk bagian dari aplikasi yang berinteraksi dengan user, termasuk logika
bisnis dan komunikasi dengan server database. Tipe-tipe tugas yang terjadi pada
client adalah :
- Antarmuka
pengguna
- Interaksi
database
- Pengambilan
dan modifikasi data
- Sejumlah
aturan bisnis
- Penanganan
kesalahan
Server database berisi mesin database, termasuk tabel,
prosedur tersimpan, dan trigger (yang juga berisi aturan bisnis). Dalam sistem
client/server, sebagian besar logika bisnis biasanya diterapkan dalam database.
Server database manangani :
- Manajemen
data
- Keamanan
- Query,
trigger, prosedur tersimpan
- Penangan
kesalahan
Arsitektur client/server merupakan sebuah langkah maju
karena mengurangi beban pemrosesan dari komputer sentral ke komputer client.
Ini berarti semakin banyak user bertambah pada aplikasi client/server, kinerja
server file tidak akan menurun dengan cepat. Dengan client/server user dair
berbagai lokasi dapat mengakses data yang sama dengan sedikit beban pada sebuah
mesin tunggal. Namun masih terdapat kelemahan pada model ini. Selain menjalankan
tugas-tugas tertentu, kinerja dan skalabilitas merupakan tujuan nyata dari
sebagian besar aplikasi. Model client/server memiliki sejumlah
keterbatasan :
- Kurangnya
skalabilitas
- Koneksi
database dijaga
- Tidak
ada keterbaharuan kode
- Tidak
ada tingkat menengah untuk menangani keamanan dan transaksi
Aplikasi-aplikasi berbasis client/server memiliki kekurangan
pada skalabilitas. Skalabilitas adalah seberapa besar aplikasi bisa menangani
suatu kebutuhan yang meningkat – misalnya, 50 user tambahan yang mengakses aplikasi
tersebut. Walaupun model client/server lebih terukur daripada model berbasis
host, masih banyak pemrosesan yang terjadi pada server. Dalam model
client/server semakin banyak client yang menggunakan suatu aplikasi, semakin
banyak beban pada server.
Koneksi database harus dijaga untuk masing-masing client.
Koneksi menghabiskan sumber daya server yang berharga dan masing-masing client
tambahan diterjemahkan ke dalam satu atau beberapa koneksi. Logika kode tidak
bisa didaur ulang karena kode aplikasi ada dalam sebuah pelaksanaan executable
monolitik pada client. Ini juga menjadikan modifikasi pada kode sumber sulit.
Penyusunan ulang perubahan itu ke semua komputer client juga membuat sakit
kepala.
Keamanan dan transaksi juga harus dikodekan sebagai pengganti
penanganan oleh COM+/MTS. Bukan berarti model client/server bukanlah merupakan
model yang layak bagi aplikasi-aplikasi. Banyak aplikasi yang lebih kecil
dengan jumlah user terbatas bekerja sempurna dengan model ini. Kemudahan
pengembangan aplikasi client/server turut menjadikannya sebuah solusi menarik
bagi perusahaan.
Pengembangan umumnya jauh lebih cepat dengan tipe sistem
ini. Siklus pengembangan yang lebih cepat ini tidak hanya menjadikan aplikasi
meningkat dan berjalan dengan cepat namun juga lebih hemat biaya.
3. Three-Tier /
Multi-Tier
Model three-tier atau multi-tier dikembangkan untuk menjawab
keterbatasan pada arsitektur client/server. Dalam model ini, pemrosesan
disebarkan di dalam tiga lapisan (atau lebih jika diterapkan arsitektur
multitier). Lapisan ketiga dalam arsitektur ini masing-masing menjumlahkan
fungsionalitas khusus. Yaitu :
- Layanan
presentasi (tingkat client)
- Layanan
bisnis (tingkat menengah)
- Layanan
data (tingkat sumber data)
Layanan presentasi atau logika antarmuka pengguna ditempatkan
pada mesin client. Logika bisnis dikeluarkan dari kode client dan ditempatkan
dalam tingkat menengah. Lapisan layanan data berisi server database. Setiap
tingkatan dalam model three-tier berada pada komputer tersendiri, seperti pada
gambar 1.3
Konsep model three-tier adalah model yang membagi
fungsionalitas ke dalam lapisan-lapisan, aplikasiaplikasi mendapatkan
skalabilitas, keterbaharuan, dan keamanan
SUMBER:
http://taskactivity.tumblr.com/post/65671746918/pemanfaatan-dan-arsitektur-telematika
www.google.com
images.google.com
www.google.com
images.google.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar