14113696
3KA27
1.
Jelaskan pengertian penalaran, evidensi,
proposisi, infrensi dan implikasi?
Ø
Definisi Penalaran
Penalaran
adalah sebuah pemikiran untuk dapat menghasilkan suatu kesimpulan. Ketika
seseorang sedang melanarkan sesuatu, maka seseorang tersebut akan mendapat
sebuah pemikiran dimana pemikiran tersebut adalah suatu kesimpulan masalah yang
sedang dihadapi. Contoh saja kalau kita sedang berkendara dan terjebak di
derasnya hujan, apakah yang akan kita lakukan?disitulah nalar kita bekerja.
mencari sebuah solusi agar kita bisa terhindar dari derasnya hujan dengan cara
memikirkan sesuatu yang bisa dipakai untuk berteduh.
Ø Definisi Proposisi
Proposisi
adalah pernyataan tentang hubungan yang terdapat di antara subjek dan predikat.
Dengan kata lain, proposisi adalah pernyataan yang lengkap dalam bentuk
subjek-predikat atau term-term yang membentuk kalimat. Kaliimat Tanya,kalimat
perintah, kalimat harapan,dan kalimat inversi tidak dapa disebut proposisi.
Hanya kalimat berita yang netral yang dapat disebut proposisi. Tetapi
kalimat-kalimat itu dapat dijadikan proposisi apabila diubah bentuknya menjadi
kalimat berita yang netral.
Ø
Definisi Evidensi
Evidensi adalah semua fakta yang ada,
semua kesaksian, semua informasi, atau autoritas, dan sebagainya yang
dihubung-hubungkan untuk membuktikan suatu kebenaran.
Dalam
argumentasi, seorang penulis boleh mengandalkan argumentasinya pada pernyataan
saja, bila ia menganggap pembaca sudah mengetahui fakta-faktanya, serta
memahami sepenuhnya kesimpulan-kesimpulan yang diturunkan daripadanya.
Evidensi itu
berbentuk data atau informasi, yaitu bahan keterangan yang diperoleh dari suatu
sumber tertentu, biasanya berupa statistik, dan keterangan-keterangan yang
dikumpulkan atau diberikan oleh orang-orang kepada seseorang, semuanya
dimasukkan dalam pengertian data (apa yang diberikan) dan informasi (bahan
keterangan)
Inferensi
adalah tindakan atau proses yang berasal kesimpulan logis dari premis-premis
yang diketahui atau dianggap benar. Kesimpulan yang ditarik juga disebut
sebagai idiomatik. Hukum valid inference dipelajari dalam bidang logika.
Inferensi manusia (yaitu bagaimana manusia menarik
kesimpulan) secara tradisional dipelajari dalam bidang psikologi kognitif,
kecerdasan buatan para peneliti mengembangkan sistem inferensi otomatis untuk
meniru inferensi manusia.inferensi statistik memungkinkan untuk kesimpulan dari
data kuantitatif.
Ø
Definisi Implikasi
Implikasi
adalah rangkuman, yaitu sesuatu dianggap ada karena sudah dirangkum dalam fakta
atau evidensi itu sendiri. Banyak dari kesimpulan sebagai hasil dari proses
berpikir yang logis harus disusun dengan memperhatikan kemungkinan-kemungkinan
yang tercakup dalam evidensi (=implikasi), dan kesimpulan yang masuk akal
berdasarkan implikasi (=inferensi)
2
. Bagaimana
cara menguji data, fakta dan autoritas?
Ø Cara
menguji Data
Data
dan informasi yang digunakan dalam penalaran harus merupakan fakta. Oleh karena
itu perlu diadakan pengujian melalui cara-cara tertentu sehingga bahan-bahan
yang merupakan fakta itu siap digunakan sebagai evidensi.
Dibawah ini
beberapa cara yang dapat digunakan untuk pengujian tersebut :
Ø
Observasi
Ø
Kesaksian
Ø
Autoritas
Ø Cara
menguji Fakta
Untuk
menetapkan apakah data atau informasi yang diperoleh adalah fakta, maka harus
diadakan penilaian. Penilaian tersebut ada dua tingkat. Yang pertama untuk
meyakinkan bahwa semua bahan data tersebut adalah fakta. Yang kedua yaitu dari
semua fakta tersebut dapat digunakan sehingga benar-benar memperkuat kesimpulan
yang akan diambil.
Cara menguji
fakta ada dua yaitu :
Ø
Konsistensi
Ø
Koheresi
Ø Cara
menguji Autoritas
Menghidari semua desas-desus atau
kesaksian, baik akan membedakan pula apa yang hanya merupakan pendapat saja
atau pendapat yang sungguh-sungguh didasarkan atas penelitian atau data
eksperimental. Ada beberapa cara sebagai berikut :
Ø
Tidak mengandung
prasangka
pendapat disusun berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan oleh para ahli atau didasarkan pada hasil eksperimen
yang dilakukannya.
Ø
Pengalaman dan pendidikan autoritas
Dasar kedua menyangkut pengalaman
dan pendidikan autoritas. Pendidikan yang diperoleh menjadi jaminan awal.
Pendidikan yang diperoleh harus dikembangkan lebih lanjut dalam kegiatan
sebagai seorang ahli. Pengalaman yang diperoleh autoritas, penelitian yang dilakukan,
presentasi hasilpenelitian dan pendapatnya akan memperkuat kedudukannya.
Ø
Kemashuran dan prestise
Ketiga yang harus diperhatikan
adalah meneliti apakah pernyataan atau pendapat yang akan dikutip sebagai
autoritas hanya sekedar bersembunyi dibalik kemashuran dan prestise pribadi di
bidang lain.
Ø
Koherensi dengan kemajuan
Hal keempat adalah apakah pendapat
yang diberikan autoritas sejalan dengan perkembangan dan kemajuan zaman atau
koheren dengan pendapat sikap terakhir dalam bidang itu.
3. Mengapa
penalaran menjadi komponen penting dalam menyusun sebuah penelitian jelaskan
menurut anda!!!
Menurut
saya penalaran sangat penting untuk sebuah penelitian karna penalaran adalah pemikiran
untuk mendapat kesimpulan dalam melakukan penelitian. kesimpulan yang di ambil
karna penalaran dapat membantu penelitian untuk mengambil langkah selanjutnya
atau metode apa yang di gunakan dalam penelitian sehingga penelitian itu bisa
berhasil atau berjalan dengan baik
4. Jelaskan
perbedaan berfikir deduktif dan berfikir induktif
Ø Berfikir
deduktif:
Penalaran deduktif adalah proses
penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku
khusus berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat umum. Proses penalaran ini disebut
Deduksi. Kesimpulan deduktif dibentuk dengan cara deduksi. Yakni dimulai dari
hal-hal umum, menuku kepada hal-hal yang khusus atau hal-hal yang lebih rendah
proses pembentukan kesimpulan deduktif tersebut dapat dimulai dari suatu dalil
atau hukum menuju kepada hal-hal yang kongkrit.
Contoh :
Masyarakat Indonesia konsumtif
(umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan
kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup
konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status social.
Ø
Berfikir induktif:
Paragraf Induktif adalah paragraf
yang diawali dengan menjelaskan permasalahan-permasalahan khusus (mengandung
pembuktian dan contoh-contoh fakta) yang diakhiri dengan kesimpulan yang berupa
pernyataan umum. Paragraf Induktis sendiri dikembangkan menjadi beberapa jenis.
Pengembangan tersebut yakni paragraf generalisasi, paragraf analogi, paragraf
sebab akibat bisa juga akibat sebab.
Contoh paragraf Induktif:
Pada saat ini remaja lebih menukai
tari-tarian dari barat seperti breakdance, Shuffle, salsa (dan Kripton), modern
dance dan lain sebagainya. Begitupula dengan jenis musik umumnya mereka
menyukai rock, blues, jazz, maupun reff tarian dan kesenian tradisional mulai
ditinggalkan dan beralih mengikuti tren barat. Penerimaan terhadap bahaya luar
yang masuk tidak disertai dengan pelestarian budaya sendiri. Kesenian dan
budaya luar perlahan-lahan menggeser kesenian dan budaya tradisional.
Sumber: